Saturday, August 26, 2017

Jadikan Aku Bejana-Mu

Kekuatan di jiwaku 
Ketenangan batinku 
Ada dalam hadirat-Mu 
Kumenyembah-Mu

Tersungkur 'ku dikaki-Mu
Rasakan hadirat-Mu 
Takkan 'ku melepaskan-Mu 
Kau cahaya bagiku

Mengiring-Mu seumur hidupku 
Masuk dalam rencana-Mu Bapa 
Pikiranku, kehendakkuKuserahkan pada-Mu 
Harapanku hanya di dalam-Mu
Kukan teguh bersama-Mu Tuhan 
Jadikanku, bejana-Mu 
Untuk memuliakan-Mu

Tuhan, aku tidak tahu harus mengadu ke siapa. Engkau pasti tahu apa yang ada dalam hati dan pikiranku. Engkau juga pasti tahu bahwa aku sangat mencintai mereka semua, lebih dari hidupku sendiri, bahkan jika aku harus menukar kebahagiaanku untuk kebahagiaan mereka pasti akan aku lakukan. Saat ini aku tidak bisa memberikan kebahagiaan untuk mereka semua Tuhan, ada beberapa yang belum bisa aku lakukan untuk membuat mereka bahagia. Aku sudah melakukan dan mengusahakan banyak hal Tuhan untuk itu Tuhan, tapi mungkin Tuhan belum mengijinkannya atau belum memberikan tempat dan waktu yang tepat untuk itu.

Monday, October 17, 2016

Munafik

Aku merasa jadi orang paling munafik belakangan ini. Sungguh memalukan. Aku sangat malu dengan diriku sendiri. Khotbah di Gereja kemaren membuat aku benar-benar merasa tertampar. Bagaimana tidak? Selama ini aku sangat membenci golongan gank senggol bacok itu, aku merasa mereka orang paling munafik di dunia ini, menuding nuding orang lain lebih tidak bermoral dibanding mereka. Padahal apa yang mereka lakukan tidak lebih baik daripada orang-orang dan golongan yang mereka tuding-tuding tersebut. Sungguh menjijikkan. Begitu aku berpikir tentang mereka dan aku tidak sadar bahwa ternyata aku juga sama seperti mereka meski dalam kasus yang berbeda.

Kejadian yang begitu menggemparkan belakangan ini membuat aku berpikir aku lebih baik dari orang itu, aku merasa berhak menilai akhlak orang itu. Menurutku orang itu memiliki moral yang kurang baik dengan segala latar belakang yang aku ketahui tentang dia. Dua hari aku membicarakannya, aku merasa dia tidak pantas mendapatkan apa yang dia dapatkan sekarang. Aku menilai dia lebih rendah. Seharusnya bukan dia. Aku ga bisa menerima fakta dan kenyataan itu. Aku gak rela. Sangat gak rela. Tapi apa dayaku? Andaikan dia hanya seonggok makanan aku akan dengan lantang berteriak : "Jangan makan yang itu, jangan pilih makanan itu, pilih yang lain aja, itu gak sehat." Tapi ini bukan soal makanan. Aku bisa berbuat apa? Aku ga berhak berkomentar apapun tentang itu. Dua hari lamanya aku berkutat tentang itu, dua hari lamanya aku merasa paling benar, dua hari lamanya aku menghakimi seseorang. Hingga kemaren aku pergi ke gereja dan sangat tertampar dengan khotbah dari pak pendeta itu Ya Tuhan ampuni aku.

Aku sangat tidak fokus di gereja. Aku lupa bacaan apa yang dibaca kemaren. Aku ga ingat sama sekali. Aku hanya ingat ada 7 poin penting dari khotbah yang mungkin bagi sebagian orang sangat membosankan dan tidak menarik itu. Aku tidak ingat semua poinnya. Aku hanya ingat poin kedua saja, karena setelah itu aku mulai tidak fokus lagi karena menyesali semua perbuatanku. Tuhan menamparku dan mengingatkan aku betapa munafiknya diriku. Aku membenci gank senggol bacok yang hobinya menuding-nuding orang yang tidak sepaham dengan mereka dan mereka merasa paling berhak menentukan akhlak orang lain hingga serasa menempatkan diri di posisi Tuhan yang berhak menghakimi siapapun. Daaaaaannn aku seperti mereka sekarang. Iya aku. Aku menjadi sama munafiknya dengan gank senggol bacok itu. Siapa aku ini, hingga merasa berhak menilai orang itu lebih buruk dari aku hanya karena masa lalunya yang kelam? Tuhan bisa membuat orang-orang yang tadinya tidak layak menjadi sangat layak bahkan namanya tercatat dalam Alkitab. Hal itu terlihat jelas dari silsilah Tuhan Yesus yang ternyata aku baru tau bahwa Yesus berada dalam garis keturunan orang-orang yang tadinya dianggap tidak layak, orang-orang yang tadinya sangat hina, namun ketika mereka bertobat Tuhan melayakkan mereka.

Harusnya aku bisa berpikir lebih posiif, meski selentingan-selentingan yang aku dengar tidak mendukung aku untuk berpikir positif. Harusnya aku mendukung ketika ada orang yang mau mulai berubah menjadi lebih baik. Bukannya underestimate terhadapnya. Semua orang bisa punya kesalahan termasuk aku. Aku tidak lebih baik kok dari dia. Tapi jujur aku masih belum siap jika itu harus terjadi dengan orang-orang terdekatku. Aku akui kedewasaanku belum sampai segitu. Aku cuma baru bisa memahami dan menerima kenyataan yang terjadi dalam kasus ini saja. Cukuplah Tuhan menegurku dan menamparku lewat khotbah pak pendeta tadi malam, aku belum siap Tuhan jika itu terjadi dengan orang-orang yang kucintai.

Wednesday, October 1, 2014

Selamat Ulang Tahun Ibu

Hari ini 1 Oktober, ulang tahun ibuku. Ketika aku mulai mengetik tulisan ini air mataku mulai menetes dan ga bisa berhenti mengalir. Tiba-tiba aku teringat semua dosa dan kesalahanku sama ibu. Aku bukan anak yang baik buat ibuku. Aku tahu bahwa ibuku dalam kesehatan yang tidak sempurna, tidak seperti orang yang lainnya, tapi dengan kesadaran penuh aku masih bisa menyakitinya. Bukankah itu sesuatu yang sudah di luar batas kewajaran?

Aku kerap marah-marah dan bahkan mungkin bisa dibilang membentak ibuku saat kondisiku sedang tidak stabil. Aku tau persis aku sudah melanggar salah satu dari 10 perintah Allah yang tertuang dalam Alkitab. Seandainya nanti aku musti mempertanggung jawabkan semua kesalahanku di neraka karena perbuatanku itu, aku harus siap.

Aku cuma mo bilang kalo aku sebenarnya sayang ibu. Meski aku sama sekali ga pernah bisa menunjukkan bahwa aku menyayanginya. Aku ga bisa bersikap manis di depannya. Aku ga bisa bilang sama ibuku kalo aku menyesal dengan semua yang udah aku lakukan. Biarlah dia tidak pernah tau apa yang aku rasakan. Biar saja dia menganggap aku seperti apa yang sudah ada di dalam pikirannya sekarang.


Sejujurnya aku sangat takut kehilangan ibuku sekarang. Beberapa hari yang lalu aku bermimpi, aku termasuk orang yang sangat jarang bermimpi, mimpi kali ini benar-benar membuatku takut. Aku tau mimpi itu hanya bunga tidur, tapi bukankah di dalam Alkitab juga disebutkan bahwa Tuhan berbicara lewat Yusuf melalui mimpi. Aku mimpi beberapa gigiku hilang alias ompong, beberapa di bagian depan bawah beberapa lagi di bagian samping atas. Kemudian aku melihat bahwa dua gigi depanku, gigi kelinci-ku, mulai tergerus hingga hampir setengahnya, dan aku melihat dua gigi itu juga hampir tanggal. Gigi yang satu masih tergerus sedikit, tapi yang satunya lagi sudah tergerus hingga tinggal sedikit gigi yang tersisa, jadi bentuk tergerusnya itu seperti bentuk separuh grafik parabola. Orang-orang tua jaman dulu bilang kalo mimpi gigi tanggal itu pertanda tidak baik, artinya akan ada salah satu anggota keluraga yang pergi meninggalkan kita.

Mimpi itu selalu terngiang-ngiang di kepalaku sampe saat ini. Aku takut arti dari mimpi yang dikatakan orang-orang tua jaman dulu itu benar adanya. Aku takut. Aku benar-benar takut. Kalo arti dari dua gigi kelinci yang tergerus itu adalah kedua orang tuaku, artinya mereka akan ........

Ah aku ga mau meneruskan pikiran buruk itu. Aku tau semua manusia yang hidup di dunia ini nantinya pasti akan pergi ke alam lain. Tapi aku belum siap kalo orang tuaku harus pergi sekarang. Belum ada hal baik yang sudah aku lakukan untuk mereka, trus tiba-tiba mereka harus pergi gitu aja. Pengen rasanya minta dispensasi sama Tuhan, tolong jangan dalam waktu dekat ini Tuhan. Aku tahu Tuhan sebenarnya sudah banyak memberi kesempatan padaku dan aku tidak pernah memanfaatkan kesempatan itu. Aku menyesal. Aku benar-benar menyesal. Apa aku boleh minta dispensasi lagi Tuhan? Kasi aku kesempatan untuk nebus semua kesalahanku sebelum jasad mereka masuk ke liang lahat. Ini bukan demi memohon belas kasihanMu supaya aku jangan dimasukkan ke dalam api penyiksaan, tapi aku cuma pengen mereka tau bahwa aku sebenarnya menyayangi mereka. Itu saja.

Thursday, September 18, 2014

Aku pengen ke Jogja (LAGI)

Sedang mengerjakan makalah yang mo dikirim ke jogja, deadline besok pagi, sampe sekarang masih belum selese. Gimana coba??

Semakin dibaca semakin mumet. Muahahahahaha....... Mbuh lah. Tapi aku bertekad untuk menyelesaikannnya, demi apa? Demi ke JOGJAKARDAH.

Yeaaaahhhhh.......banyak hal yang pengen aku lakukan disana, aku pengen ke Monjali, katanya sekarang ada lampion2 gitu di Monjali kalo malem2 (taun lalu aku ke sana kok ga ada ya....hikzzz.....) Trus aku pengen nguliner gudeg, rujak es krim di Condong Catur, bangjo yang di atmajaya, lalapan sambal bawang yang di belakang UPN, pengen wedang ronde juga (wedang ronde yang di bali gak enak, aku ga suka), pengen dawet di pasar bringharjo, pengen tahu campur yang di depan Bank BPD ituuhh, pengen nasi goreng di depan Museum Perjuangan yang kalo ngantri emang bener2 penuh perjuangan, pengen Bakso Babi di Bethesda, pengen sup buah di lembah UGM, pengen ke Raminten (tempat makan yang aneh dan nyentrik). Hahahahaha kok makanan semua yang aku bahas....

Oke2....aku juga pengen ke Gereja Kotabaru, gereja dimana pertama kali aku menginjakkan kaki di sana bikin aku meneteskan air mata dan memberikan pelajaran berharga bagiku sehingga aku bisa bertahan selama 5 tahun dari segala godaan di kota Gudeg tercinta itu. Aku juga pengen ke alun2 selatan, dulu disana ada yang nyewain sepeda2 gandeng gitu, tapi taun lalu aku kesana sudah ga ada, sudah berganti dengan becak2 yang udah dimodifikasi dengan lampu warna-warni.

Oiya ngomong2 soal becak, 5 tahun lebih aku di jogja cuma sekali tok aku naek becak itupun gara2 bulik beli filling kabinet di progo dan ga mungkin dibawa pake motor, jadilah aku naek becak sama barang2 itu. Setelah itu ga pernah lagi naek becak. -___- Waktu kecil aja kalo jalan2 sama bapak dan ibu aku naek becak. Trus aku juga ga pernah sama sekali naek bis kota. 5 tahun di jogja dan ga pernah naek bis kota sama sekali, alasannya karena aku ga tau jalur2 bis kotanya. Pernah naik bis kota juga pas waktu kecil aja lagi2 sama bapak dan ibu hahahahaha......kalo naek trans jogja pernah beberapa kali


Ya ampuuunnnn aku kangen banget sama jogja, kota itu selalu ngangenin, selalu manggil2 aku untuk balik kesana lagi. Tunggu aku jogjaaaa, aku pasti akan datang.......

Tuesday, September 16, 2014

Kadang aku benci aku selalu tepat!

Seperti biasanya. Kali ini tidak meleset. Seperti dugaanku.

Kadang aku benci aku selalu tepat menganalisa seseorang. Aku benci aku selalu benar, Sungguh aku sama sekali ga suka dengan kebenaran yang kerap aku temukan.

Kemampuanku dalam me-'mining' data seseorang selalu membuahkan hasil yang sebenarnya sudah bisa aku analisa hanya dengan melihat orangnya saja.

Yang aku ga ngerti kali ini adalah, apa maksud dan tujuan orang itu? Aku sama sekali ga habis pikir. Dari hasil pelacakanku orang itu sudah 'berstatus' dengan orang lain, tapi kenapa dia bersama dengan ayahnya datang menemui orang tuaku. Apa sebenarnya yang dia inginkan? Bagaimana perasaan wanita yang bersama dengan dia sekarang? Bagaimana perasaan orang tuaku seandainya mereka tau kenyataan yang seperti ini?


Apa tujuan orang itu? Aku ga ngerti.

Wednesday, March 26, 2014

Aku Ga Ngerti Apa Mau-mu?

Sumpah aku sama sekali ga ngerti mau-mu itu apa?

***

Aku sama sekali ga ingin lagi mengingat apapun tentang kamu. Aku masih ga percaya dengan semua yang kamu bilang. Aku bahkan ga tau kapan aku harus percaya sama kamu, setelah semua kebohongan dan permainan yang kamu rancang sedemikian rupa.

***

Maksudnya ini apa? Kenapa harus membuat permainan konyol seperti ini? Aku bener-bener ga ngerti. Apa yang ada di dalam kepalamu itu? Apa sebenarnya yang kamu rencanakan sejak awal? Apaaaa??

Aku pengen ini semua diluruskan dan diselesaikan, aku capek dengan semua kebohonganmu.

Saturday, March 1, 2014

Hidup terus Berjalan

Menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan kita pasti sangat menyakitkan. Rasanya ingin bunuh diri dan berharap dunia kiamat saja.

Saat ini aku merasakan hal demikian.

Sakit.
Perih.
Menyanyat hati.

Semuanya. Campur aduk jadi satu.

Menangis?
Tentu, itu setiap hari kulakukan.
Tiada hari tanpa air mata belakangan ini.

Aku benci ketika harus berada di kamar seorang diri Kemudian menatap langit-langit kamar. Tanpa terasa air mata meleleh dari pelupuk mata, tanpa aku inginkan.

Apa yang bisa kulakukan? Tidak ada. Hanya berjalan dan terus berjalan, entah akan berakhir dimana ujung jalan ini aku tidak tahu. Yang kutahu aku hanya harus terus berjalan.